Read More http://www.kevinandamanda.com/whatsnew/tutorials/how-to-use-a-cute-font-for-your-blogger-post-titles.html#ixzz16DYWzt4y
“How is it?”
“It is great, the promise is true. Look what we bring from the land! Let’s go there!”
“Yea, let’s do it!”
“Whoa! Hold your horses! Yes, the promise is true, but I don’t think we should go. We can’t just go in there. Get real! The people are big!”
“Indeed, they are. But we can beat them.”
“Oh yeah? They’re big and strong… nice combination. We’re doomed if we fight them!”
“Yes, he’s right. The land eats the inhabitants. Moreover, it has giants there. We’re like grasshoppers compared to them. We’d better not go.”
Familiar with the conversation? I think that was how the conversation between Moses and the twelve spies held. Only two out of ten who were willing to do anything God commanded and kept their focus on His promise. The majority was looking at the situation at hand.
So, only Oshea son of Nun (later known as Joshua) dan Caleb son of Jephunneh, who whole-heartedly following God, who could enter the promised land. The other ten couldn’t see the good land. When we’re face to face with the disagreeness of others, or we’re struggling over something, a friend’s presence is like finding an oasis in a desert.
One day I felt abandoned and tired of struggling for my cell-group. I worshipped God, and He restored my soul. I was ready to move forward, to struggle only with Him. The unexpected happened! A friend gives his full support (until today). Patiently listens to me and struggles with me. How I’m blessed with his presence. I’m also blessed with two other members of cell-group. They never say “No” whenever I assign them doing something they’ve never done before. They do it excellently, beyond my expectation. God strengthens me through them. He gives me not only one, but three Calebs. Though they may not realize it =)
Are you struggling over something? Well, never feel abandoned. What I mean to say is, like Michael Jackson’s song, you are not alone! God provides, at least, a Caleb for each of us.
Where can we find the right Caleb? In a community who has fear of the Lord in their hearts. A community which loves Jesus above all else. Or maybe among your friends you’ll find one who loves Jesus whole-heartedly.
Saya sangat suka bekerja dengan tangan saya. Maksudnya membuat kerajinan tangan . Saat saya memiliki waktu senggang dan suasana hati mendukung, bisa dipastikan saya mengurung diri di kamar untuk membuat entah kartu, hiasan dinding, pembatas buku, atau kue dari flanel.
Sebelum saya membuatnya, saya sudah memiliki gambarannya dalam benak saya atau dalam buku kerajinan tangan yang saya miliki. Setelah itu saya persiapkan bahan-bahan dan peralatannya, lalu mulailah saya mengerjakannya.
Saya yakin, bila saja kertas atau flanelnya bisa berbicara, mereka pasti mengaduh kesakitan dan mengeluh, bahkan memprotes saat saya menggunting sesuai pola, mengelem/ menjahit, memberi hiasan, dll. Mengapa? Karena bahan-bahan yang saya gunakan itu tidak tahu rancangan yang ada dalam pikiran saya.
Saya merasa hal itu bisa disamakan dengan kita. Kita adalah buatan Allah kata Paulus dalam Efesus 2.10. Kita dibuat untuk melakukan pekerjaan baik yang telah dipersiapkanNya sebelumnya. Allah adalah Pencipta kita, Perancang hidup kita. Ia sudah memiliki gambaran setiap kita akan menjadi apa, dan Ia bekerja membentuk kita sesuai gambaranNya itu. Proses pembentukanNya memerlukan “bahan-bahan” berupa kepribadian kita, karakter kita, pengalaman-pengalaman, dan kerinduan-kerinduan yang diletakkanNya di dalam kita. Bahan –bahan itu perlu dipoles dan dibentuk.
Proses itu seringkali membuat kita merasa tidak nyaman dan sakit sehingga kita mengomel, mengeluh, tidak bahagia. Hal itu dikarenakan ketidaktahuan kita akan rencanaNya dan kekurangpercayaan kita pada kedaulatan Allah. Kita perlu tahu bahwa Allah turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Dia, yaitu yang terpanggil sesuai rencanaNya (Roma 8.28). Kita perlu mengetahui bahwa Dia adalah Gembala, dan percaya bahwa Dia yang bertanggung jawab penuh atas hidup kita (Mazmur 23). Proses pembentukan itu memang terasa panjang dan menyakitkan, tapi saat kita taat sekalipun tak mengetahui rencanaNya, bersyukur, dan bertekun dengan penuh kerendahan hati, hasilnya sangat lebih dari sepadan.
Saat kita mengeluh, kita gagal melihat Tuhan sebagai seorang Gembala dan tidak mempercayaiNya. Sebenarnya, saat kita dalam permasalahan, itu adalah saat yang paling baik untuk belajar mengenai ketetapan-ketetapanNya (Mazmur 119.71). Yohanes 10.14 berkata bahwa Dia adalah Gembala yang baik, Ia mengenal domba-dombaNya dan domba-dombaNya mengenal Dia. Kita mempercayai seseorang saat kita sudah mengenalnya dengan baik. Bagaimana kita bisa mempercayai Tuhan bila kita tidak bergaul karib denganNya? Kita tidak akan tahu jalan-jalanNya bila tidak bergaul karib denganNya.
Yesus rindu kita menjadi sahabat-sahabatNya supaya Ia dapat memberitahukan pada kita apa yang dikatakan Bapa kepadaNya (Yoh 15.14-15). Mau menjadi sahabat Allah? Mudah, bergaul karib denganNya lewat merenungkan firman, berdoa, dan menaati firmanNya.Pesawat telepon CDMA NOKIA saya selalu mengeluarkan suara yang khas beberapa menit sekali saat “sumber nyawa”nya hampir habis. Saya memiliki istilah khusus untuk bunyi khas itu, yaitu protes. Dia juga akan protes jika saya memaksanya untuk mengirimSMS serta mengadakan dan memutuskan sambungan telepon . Kalau NOKIA saya sudah protes, itu tandanya dia perlu makan alias baterainya perlu diisi. Saat pengisian pun dia tidak boleh dalam keadaan menyala, supaya baterainya tidak rusak.
Sama halnya dengan pemiliknya, yaitu saya. Saat saya terus melayani, roh saya akan kecapaian. Dan bisa ditebak bahwa pada saat harus melayani, saya merasa terpaksa. Mulai keluar omelan dan keluhan dari hati saya. Tidak lagi melayani dengan sukacita, mengasihani diri sendiri, berpikir,” Kenapa harus aku? Selalu aku! Orang lain aja deh!” Apakah hal ini terdengar akrab, teman-teman? Pernahkah teman-teman mengalaminya?
Itulah yang saya dapatkan saat saya merenungkan Lukas 10.38-42. Dan Tuhan juga memberikan “multivitamin”nya sekaligus, yaitu duduk diam dekat kaki Yesus dan mendengarkan perkataanNya. Bahasa kerennya adalah SaTe (saat teduh). Waktu kita duduk diam dan mendengarkan Yesus, ada suatu perjumpaan Ilahi yang mengubahkan dan menyegarkan. Saat kita mendengar dengan perhatian (tidak terganggu apapun), cara pandang kita terhadap masalah akan diubahkan, pikiran kita yang ruwet disegarkan, ada aliran sukacita, damai sejahtera dan kekuatan yang kita rasakan.
Akhir-akhir ini banyak multivitamin yang beredar berkomponen dasar madu. Madu, dari zaman baheula, sudah terkenal sebagai sumber kekuatan, sebab itu Mazmur 19.8-11 menulis begini:
Taurat TUHAN itu sempurna,
menyegarkan jiwa;
peraturan TUHAN itu teguh,
memberikan hikmat kepada
orang yang tak berpengalaman.
Titah TUHAN itu tepat,
menyukakan hati;
perintah TUHAN itu murni,
membuat mata bercahaya.
Takut akan TUHAN itu suci,
tetap ada untuk selamanya;
hukum-hukum Tuhan itu benar,
adil semuanya,
lebih indah dari pada emas,
bahkan dari pada banyak emas tua;
dan lebih manis dari pada madu,
bahkan dari pada madu tetresan
dari sarang lebah.
Hukum-hukum Tuhan (firman Tuhan) yang digambarkan lebih manis dari madu dapat menyegarkan jiwa, memberi hikmat, menyukakan hati, membuat mata bercahaya. Yonatan dalam 1 Samuel 14.29 merasakan bagaimana dengan hanya sedikit madu, matanya bercahaya.
Apakah teman-teman merasa capai akhir-akhir ini? Minumlah madu, yaitu firman Tuhan, setiap hari.